Tobi (トビ ) menjadi anggota Akatsuki sesudah kematian Sasori dan menjadi rekan Deidara, walaupun itu hanya pura-pura dengan tidak menampilkan kekuatan dan identitasnya. Sebenarnya Tobi adalah pengembang Akatsuki setelah Yahiko, pembuat Akatsuki, tewas. Nagato dan Konan menerima tawaran Tobi untuk bergabung, karena sebelumnya Yahiko menolak Tobi untuk bergabung. Tobi sebenarnya bukanlah Madara Uchiha yang disebut-sebut, karena Madara Uchiha yang asli telah dihidupkan kembali oleh Kabuto dalam perang. Tobi aslinya sebenarnya adalah Obito Uchiha, salah satu teman masa kecilnya Kakashi Hatake yang sekaligus adalah teman timnya yang diketuai oleh Minato Namikaze, ayahnya Naruto yang sekaligus Hokage ke-4. Tim tersebut terdiri dari Kakashi Hatake, Rin Nohara dan tentu saja Obito Uchiha.Obito juga yang memberikan sebelah matanya kepada Kakashi Hatake yang dalam wujud mata Sharingan.
Tobi sebelumnya adalah bawahan Zetsu. Ia memakai cincin yang sebelumnya dipakai oleh Sasori. Dalam pertarungan Deidara melawan Sasuke, Tobi terperangkap dalam ledakan bunuh diri Deidara. Kemudian Zetsu menduga bahwa Tobi telah mati dalam ledakan tersebut. Tidak seperti kebanyakan ninja pada umumnya, Tobi tidak menggunakan pelindung kepala sehingga desa asalnya masih belum diketahui, sampai ia mengungkap identitasnya sendiri setelah kematian Deidara, bahwa ia adalah ninja pelarian Konohagakure. Ia memakai topeng aneh yang menutupi seluruh wajahnya, sehingga hanya mata kanannya saja yang terlihat, kemudian diketahui adalah sharingan.
Keahlian Tobi masih belum jelas, karena tidak pernah diperlihatkan bagaimana ia bertarung. Ia dan Deidara mengalahkan Bijuuberekor tiga, tetapi Tobi diperlihatkan tidak melakukan apa-apa, melainkan ia lari dari Bijuu tersebut. Setelah pertarungan, Tobi mengklaim bahwa ia mengalahkan Bijuu tersebut hanya dengan satu serangan. Deidara tidak setuju dan mengatakan bahwa itu adalah sebuah "kontribusi seni" (ledakan tanah liat) yang membawanya pada kemenangan. Dalam pertarungannya melawan Sasuke, Tobi menunjukkan kemampuannya yang disangka untuk memulihkan diri dari serangan yang fatal (sebenarnya itu jurus Jikukan Ido (ruang dan waktu) yang memungkinkan pemindahan tubuh Tobi ke dalamnya). Setelah diserang oleh pedangnya Sasuke, Tobi terjatuh dan kembali berdiri hanya dalam beberapa detik dan hanya mengeluh tentang kecepatan serangan tersebut. Dari sini, Tobi tidak lagi mempertunjukkan teknik apapun. Menurut Pain, seseorang seperti Tobi bisa didapatkan kapan saja jika dibutuhkan, sedangkan Deidara digambarkan unik, menyatakan secara tidak langsung bahwa Tobi adalah salah satu anggota terlemah dalam Akatsuki [12]
Tobi memiliki gaya bicara yang resmi dan benar. Walaupun penampilan fisiknya masih menyisakan misteri, Zetsu secara tidak langsung menyatakan bahwa Tobi masih muda, sementara sisi yang lain dari Zetsu mengatakan bahwa Tobi adalah "anak baik". Tobi sangat menghormati Deidara, dan sering memanggilnya dengan sebutan Deidara-senpai. Kepribadian Tobi agak sedikit ganjil jika dibandingkan dengan anggota Akatsuki yang lain. Sementara anggota yang lain sangat berdedikasi dan serius, meskipun sering terjadi pertentangan pendapat, Tobi lebih santai dan agak konyol seperti Naruto. Kepribadiannya tidak disukai Deidara, yang meyakini bahwa semua Akatsuki seharusnya bersikap serius dan tenang. Tobi tanpa sengaja sering menjengkelkan Deidara yang mengakibatkan Deidara menyerang Tobi dalam sebuah aksi komedi. Di sisi yang lain, Kisame menghargai kemampuan Tobi yang membuat ceria dalam organisasi mereka yang suram.[13]
Tobi kemudian muncul sebagai dalang di balik Akatsuki. Pemimpin ini mengisyaratkan tentang tujuan akhir Akatsuki yang berhubungan dengan Sharingan. Setelah pertemuan ini Tobi menghubungkan dirinya sebagai Madara Uchiha. Ia juga mengklaim bahwa ia memiliki kekuatan Sharingan yang sebenarnya. Ia merencanakan Rencana Mata Bulan, dengan menggunakan Mugen Tsukuyomi, yaitu genjutsu terkuat di dunia yang bisa menghipnotis orang jika yang bersangkutan melihat ke bulan[14]
Kini ia menjadi salah satu anggota Akatsuki yang berperang bersama Madara Uchiha melawan Naruto dan Killer Bee. Dia menjadi Jinchuuriki Juubi selama perang dunia shinobi keempat, namun berhasil dikeluarkan oleh Naruto dengan dibantu seluruh Aliansi Shinobi. Meskipun ia sudah menjadi penjahat, Obito sebenarnya masih memikirkan Rin dan masih ingin menjadi Hokage seperti impiannya sejak kecil, dan ia sering membayangkan dirinya menjadi Hokage meski tanpa Rin. Obito akhirnya taubat dan melawan Madara setelah mendapat "ceramah" oleh Naruto dan bayangan dirinya sendiri ketika kecil[15]. Dia sebenarnya akan menggunakan Gedo: Rinne Tensei no Jutsu yang membangkitkan semua yang mati dalam perang, seperti Nagato, tapi akhirnya tidak jadi karena telah dimasuki oleh Zetsu Hitam. Dia membantu Kakashi melawan Madara. Obito mengatakan ke Sakura (yang sama-sama masuk ke Dunia Kamui) bahwa ia harus menghancurkan mata Rinnegannya, namun Madara mengambil mata sharingan Kakashi dan masuk ke dunia kamui dan mengambil Rinnegan miliknya. Setelah itu Madara berubah dari Edo Tensei menjadi Jinchuuriki Juubi/Rikudo Kedua dan Obito berada diantara hidup dan mati karena tubuhnya diambil alih oleh Zetsu Hitam. Ketika Putri Kaguya Ootsutsuki bangkit, Zetsu Hitam terlepas dari tubuhnya.
Saat Putri Kaguya Oosutsuki mengubah dimensi menjadi lahar lava Obito Uchiha terselamatkan oleh temannya Kakashi Hatake dgn kunai miliknya agar tdk jatuh ke lahar lava yg sangat panas.Saat kunai yg di kaitkan oleh tali itu terbakar oleh lava akhirnya dia di tolong oleh kagebunshin Naruto yg bisa terbang karena memiliki kekuatan Rikudou bersama dgn Kakashi Hatake dan Sakura Haruno.
Setelah ia sadar karena disembuhkan oleh Naruto,akhirnya ia ikut membantu mereka dgn menolong Sasuke Uchiha yg berada dalam dimensi lain milik Kaguya Ootsutsuki bersama dgn Sakura Haruno.Setelah berhasil menemukan Sasuke Uchiha, mereka langsung ke tempat dimana Naruto bertarung dgn Kaguya Ootsutsuki.Saat Naruto dan Sasuke ingin terkena tulang2 misil Kaguya Ootsutsuki, Kakashi Hatake dan Obito Uchiha membuat dirinya sebagai perlindungan untuk mereka berdua.Tapi saat tulang hampir ingin menusuk tubuh mereka, Obito Uchiha menghilangkan tulang yg ingin menusuk Kakashi Hatake ke dimensi lain, sedangkan tulang yg ingin menusuk tubuhnya dibiarkan begitu saja.Sesaat sebelum kematiannya ia menitipkan pesannya pada Naruto dan meminta maaf padanya.Tapi, setelah ia benar2 lenyap ia meminjamkan chakra dan sharinggan pada Kakashi Hatake untuk membantu Naruto dan Sasuke mengalahkan Kaguya Ootsutsuki.
Deidara (デイダラ ) adalah seorang ninja pelarian dari Iwagakure dan pasangannya Tobi. Deidara menghubungkanninjutsunya sebagai seni dan meyakini bahwa setiap bom yang dibuatnya merupakan suatu hasil karya seni. Motonya ialah Seni adalah sebuah ledakan yang merupakan ungkapan asli dari seniman abstrak terkenal Jepang Tarō Okamoto. Deidara sangat bangga dengan seninya dan secara langsung dengan segan menerima bahwa apapun tidak dapat menghancurkan seninya, mengakibatkan ia seringkali menjadi terlalu percaya diri dalam pertarungan. Deidara juga mempunyai kebiasaan untuk mengakhiri kalimatnya dengan bergumam un atau hmm, seperti Naruto yang hampir selalu mengakhiri kalimatnya dengan -ttebayo.
Dalam pertarungan, Deidara menggunakan mulut khusus di kedua telapak tangannya untuk menciptakan "bahan peledak tanah liat" (起爆粘土 Kibaku Nendo ). Ia dapat meledakan tanah liat tersebut dengan perintah "meledak" (喝 Katsu ). Untuk memasukkan chakranya ke dalam tanah liat, agar tanah liat tersebut bisa meledak. Semakin banyak chakra yang dimasukkan, semakin kuat ledakannya. Deidara dapat mengubah tanah liat ini menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan tujuannya, seperti makhluk yang dapat digunakan untuk terbang atau untuk menyelinap, dan tiruan dirinya sendiri untuk membingungkan musuh, atau juga beraneka bentuk senjata seperti ranjau. Beberapa tanah liat bahkan dikategorikan dalam peringkat tertentu, seperti "C4". Kebanyakan tanah liat hasil ciptaannya termasuk dalam kategori "C1", dan kekuatan ledakannya sama seperti ledakan granat. Naga raksasa dari tanah liat yang menggunakan bagian ekornya untuk menembak ledakan yang lebih kecil ke musuh termasuk dalam kategori "C2". Kategori "C3"nya adalah patung tanah liat yang tidak bisa bergerak yang digunakan seperti bom, dan ketika menyentuh tanah memiliki potensi untuk menghancurkan selruh desa. Kategori "C4" merupakan yang terakhir dan terkuat, diciptakan melalui tanah liat yang dimakan dengan mulutnya kemudian mengeluarkannya dalam bentuk tiruan raksasa dirinya. Disaat tiruan ini meledak, mengakibatkan terlepasnya bom yang sangat kecil sekali dalam jumlah besar ke seluruh penjuru dan memasuki tubuh lawannya melalui hidung, kemudian meledak, mengakibatkan targetnya lenyap menjadi debu. Sebagai tambahan, Deidara masih memiliki tipe yang tidak terkategori, menggunakan mulut di dadanya yang sebelumnya tersegel, mengubahnya menjadi bom hidup yang dapat menghancurkan apapun dalam radius sepuluh kilometer dengan harga nyawanya sendiri. Deidara juga memakai teleskop pada mata kirinya untuk pengamatan jarak jauh, dan juga telah terlatih untuk menggagalkan genjutsu.
Sebelum bergabung dengan Akatsuki, sebelumnya Deidara adalah seorang terroris bom bayaran. Tanpa sengaja ia direkrut oleh Itachi di bawah perintah Sang Pimpinan. Walaupun ia sudah terbiasa dengan Akatsuki, ia masih memiliki dendam terhadap Itachi dan menunggu untuk mengalahkannya untuk menguji dirinya sendiri. Setelah bergabung, Deidara berpasangan dengan Sasori, yang juga dipanggilnya "Master Sasori" (サソリの旦那 Sasori no Danna ). Ini mungkin karena Deidara sangat menghargainya sebagai seorang seniman. Ia juga mengakui bahwa Sasori lebih kuat darinya. Meskipun demikian, Deidara masih sering berdebat dengan Sasori tentang seni dan secara langsung tidak mematuhi perintahnya dengan ancaman dibunuh.
Deidara ditugaskan untuk menagkap siluman berekor satu Shukaku, yang mengharuskannya untuk menangkap Gaara. Meskipun ia berhasil dalam tugasnya, Gaara masih bisa menghancurkan salah satu lengan Deidara sebelum ia dikalahkan. Setelah siluman tersebut dikeluarkan dari tubuh Gaara dan rombongan Naruto tiba untuk mendapatkan Gaara kembali. Lengan Deidara yang satu lagi putus dalam pertarungan melawan Kakashi Hatake dan Naruto Uzumaki, meskipun ia mencarinya kembali setelah melarikan diri. Kedua lengannya dijahit kembali oleh Kakuzu dan membuatnya siap untuk bertempur lagi. Setelah kematian Sasori, Tobi ditugaskan untuk menjadi partner Deidara yang baru. Deidara sering tidak sabar dalam menghadapi Tobi, karena Tobi seringkali tidak memperhatikan apa yang diucapkannya. Tobi juga sering mendapat penghargaan berdasarkan apapun yang dilakukan Deidara. Setelah mereka menangkap siluman berekor tiga, Deidara menceramahi Tobi yang menjadi terlalu percaya diri. Deidara dan Sasori juga sering berselisih tenteng seni , dan berpendapat beda. Deidara suka memanggil sasori dengan nama "master sasori" karena sasori lebih hebat darinya.Pada akhir hayatnya Deidara tewas bunuh diri dengan cara meledakkan dirinya sendiri untuk membunuh Sasuke untuk membuktikan bahwa seninya lebih hebat. bagaimanapun juga, Sasuke berhasil selamat dan Deidara tewas karena meledakkan dirinya sendiri.
Hidan (飛段 ) adalah anggota kedua terbaru yang suka bicara kotor dan partnernya Kakuzu.[16] Kanji pertama dalam nama Hidan (飛) adalah Hisha, yang berarti benteng dalam permainan shogi. Ia adalah seorang penganut agama bernama 'Jashin', sebuah kepercayaan yang menyembah Dewa Jashin dan apapun yang tidak menghasilkan perusakan dianggap sebagai dosa.[17] Sebagai bagian dari agamanya, Hidan memiliki sebuah jimat berbentuk segitiga terbalik di dalam lingkaran. Sebelum pertarungan dimulai, ia berdoa pada jimat ini, meminta pengampunan dan juga agar targetnya harus ditangkap hidup-hidup. Setelah pertarungan dimulai, Hidan sangat tidak suka jika pertarungannya di interupsi atau dipaksa untuk berhenti. Setelah bertarung, ia melakukan ritual 30 menit sesuai dengan kepercayaannya, yang memuncak dengan menikam dirinya sendiri di dada dan berbaring di atas tanah.[18]
Hidan rupanya tidak bisa mati. Ia masih memiliki kemampuan untuk berbicara serta dapat bertahan hidup walaupun berada dalam kondisi sekarat dengan dipenuhi banyak luka, serta lehernya terpenggal. [19][20]. Meskipun ia dapat hidup dalam bagian yang terpotong, Hidan harus terhubung dengan tubuhnya agar bisa dikendalikan.[21] Walaupun kenyataannya ia tidak bisa mati, Hidan menyatakan secara terbuka sebelum pertarungan bahwa ia mengharapkan dapat dibunuh oleh lawannya. Dalam pertarungan, Hidan memegang sabit besar bermata tiga yang digunakan sebagai sebuah proyektil yang dikendalikan dengan sebuah tali yang membungkus pergelangan tangannya. Walaupun ia mampu untuk menyerang ninja paling berbakat dengan senjatanya, Hidan mengklaim bahwa sabitnya membuat dia menjadi penyerang terlambat dalam Akatsuki. [22] Tiga mata sabit besarnya tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kerusakan dari serangannya, melainkan untuk meningkatkan kesempatannya untuk mengambil darah musuhnya.
Setelah ia mendapatkan darah lawannya serta meminumnya, Hidan menggunakan darahnya sendiri untuk menggambar simbol dalam jimatnya di tanah. Kemudian Hidan mengalami sebuah transformasi, menjadikan hampir dari seluruh kulitnya berwarna hitam. Selanjutnya Hidan menggambar garis putih secara kasar pada posisi yang sama dengan tulangnya. Dikombinasikan dengan sabit besarnya, transformasi ini menjadikannya seperti Grim Reaper. Setelah transformasinya sempurna, Hidan dan musuhnya menjadi "terhubung", dan segala kerusakan yang diterima Hidan berlaku juga untuk musuhnya (seperti boneka voodoo).[23] Selama berada dalam simbol tersebut, Hidan menggunakan tombak sebagai pengganti dari sabit besarnya untuk melukai tubuhnya sendiri, mengakibatkan sakit yang bukan main ke tubuhnya dan lawannya. Dikarenakan tidak bisa mati, Hidan tidak terluka oleh serangan tersebut, melainkan itu merupakan suatu kesenangan baginya. Setelah mempermainkan musuhnya dengan memberikan luka yang tidak mematikan, Hidan menikam dadanya yang mengakibatkan lawannya terluka dan transformasinya kembali seperti semula. Meskipun itu menjadi teknik yang sangat berguna, Hidan harus tetap berada di dalam simbol. [24] Jika ia meninggalkan simbol tersebut, transformasi serta "hubungan" antara Hidan dan musuhnya masih ada, membuatnya hanya perlu untuk kembali ke dalam simbol dan mengulang tekniknya.
Meskipun ia adalah seorang anggota Akatsuki, Hidan tidak menyukai banyaknya formalitas yang dibutuhkan, teristimewa menjadi pasangannya Kakuzu. Lebih spesifik, ia tidak menyukai kenyataannya bahwa Kakuzu bertarung semata-mata hanya demi uang. Kakuzu juga tidak menyukai kemitraan mereka, dan memiliki sedikit kesabaran untuk gaya bertarung dan ritual Hidan yang memakan waktu. Walaupun demikian, dikarenakan kebiasaan Kakuzu yang suka membunuh semua pasangannya dan Hidan yang tidak bisa mati, keduanya masih tetap berpasangan, di mana Kakuzu dapat menyerang Hidan tanpa perlu ragu lagi untuk mendapatkan pasangan yang baru. Ini juga memungkinkan keduanya untuk menggabungkan serangan, di mana Hidan dapat mengalihkan musuh sementara Kakuzu menyerang dari jauh tanpa meragukan keselamatan Hidan. Dan Hidan juga suka tdk berbicara tdk sopan pada pimpinan mereka di depan Anggota Akatsuki yg lain, dan bahkan ia juga menyatakan ingin membunuhnya, itu di karenakan ia masih baru di Akatsuki.
Hidan dikalahkan Shikamaru dengan cara mengubur Hidan dalam lubang yang ditimbun batu.Karena kecerdikan Shikamarulah ia bisa membalas kematian Asuma Sarutobi gurunya sendiri oleh Hidan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar